Conte Puas Adaptasi Chelsea Berjalan Mulus
Antonio Conte mengaku senang bersama sistem adaptasi yang ia dan timnya jalani sepanjang berada di Chelsea. Manajer Italia itu mendarat di Stamford Bridge musim panas lalu. Ia bertugas membawa Chelsea, yang musim sebelumnya finish di peringkat 10 Liga Inggris, masuk ke zona Liga Champions. Di luar dugaan, Chelsea justru berhasil jadi juara liga dan kini berkesempatan memenangkan Piala FA di final melawan Arsenal akhir bulan ini.
Menurut Conte, berhasil itu bisa mereka mencapai berkat sistem adaptasi yang berjalan dua arah, antara dirinya dan pemain.Semua pemain terima metode baru, dan latihan yang sangat intens, diet, analisa video, dan juga semua detail, tutur Conte di La Republicca. Saya berasumsi memadai sempit, namun kini aku lebih fleksibel. Saya cobalah untuk tidak sangat mencermati hal-hal kecil, seperti pemain nikmati telur dadar sebelum laga. Anda mesti terima kebiasaan sebuah negara.
Anda juga mesti berkata di dalam bahasa mereka. Saya belajar bahasa Inggris di sekolah, namun sempat dua pekan menekuni kursus yang intensif. Belajar bahasa Inggris merasa seperti mendaki gunung, aku menjalaninya penuh motivasi. Manajer Chelsea, Antonio Conte, mengakui bahwa ia sempat merasakan kesepian disaat berada di Stamford Bridge – namun berjanji untuk konsisten bertahan di klub. Pelatih Italia mendarat di Inggris musim panas lalu, dan meski ia mencapai berhasil besar di atas lapangan, ia belakangan konsisten dikaitkan bersama konsep ulang ke tanah kelahirannya bersama Inter Milan.
Namun demikian, Conte berjanji takkan melanggar prinsip yang ia buat di Chelsea. Tujuan utama adalah memicu pondasi di Chelsea, supaya kita bisa konsisten sukses. Klub ini udah besar, namun inkonsisten. Mereka udah juara Liga Champions, namun sesudah itu tersingkir di babak pertama. Mereka juara Premier League, namun sesudah itu finish 10. Chelsea membutuhkan stabilitas, tutur Conte di La Republicca. Tidak seluruhnya membahagiakan. Kedatangan aku sebetulnya seperti itu, namun tidak bersama perjalanannya. Saya memastikan bersama istri saya, Elisabetta, bahwa Vittoria akan menyelesaikan sekolahnya di Turin, meski dia udah mendaftar di sekolah di London.
Baca Juga : Marquinhos: Saya dan Verratti di PSG Musim Depan
Namun demikian, mereka akan berkunjung dan tinggal bersama saya. Ini akan jadi kesempatan bagi putri aku untuk tinggal di luar negeri. Namun aku bisa pastikan takkan menekuni setahun ulang di sini sendirian.